Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]






pingin berfashion ria dengan gaya branded, unik, dan beda dari orang-orang pada umumnya? tapi pada saat bersamaan...dompet kita dah bener2 g ada isinya..walau dah di peres kek gimana... fufufu...kalo emang kaga punya duit sama sekalimah jangan mimpi pingin belanja2..tapi kalo emang kamu punya budget walaupun dikit...ya lumayanlah..kamu tinggal datang aja ka CIMOL... Surga belanja bagi kaum duafa...fufufu....

gaK gitu juga sih...sebenernya cimol gag cuma didatangin oleh kaum kere aja koK..
.kaum berduit bahkan artis juga konon banyak yg hunting kesana...
penasaran kan? mahluk seperti apa sih cimol itu sebenarnya... oke cekidot... saya akan memandu anda pada pengalaman belanja yang belum pernah anda temui di planet lain...

cimol.. berasal dari kata cibadak dan mall.. karena memang dulunya cimol ini berlokasi di cibadak...tapi seiring berjalannya waktu..sekarang cimol ada di dua tempat..yaitu di kiara condong sama di di gede bage...tapi yang tempatnya aga gede sih yang di gede bage..ya..sesuai namanyalah...gede bage...hehe

Cimol-gede bage.. merupakan tempat belanja barang2 yang lumayan cool-lah...barang yang ada disini hampir semuanya, sekitar 90%an berkualitas BuTik. Dalam dua arti. Barangnya bagus seperti barang barang di butik betulan. Dan dalam keadaan BuTik alias Butut saeTik karena konon kabarnya ini adalah barang barang seken yang didapat dari Jepang,Korea dan sekitarnya.segala macam hal ada disini, mulai dari jaket,jas,celana,tas..segala lah yang ada hubungannya ama fashion..disini lengkap abis...barang2nya juga g pasaran...ga kayak barang2 yang banyak beredar di distro2 atau toko2 pinggiran di dewi sartika...yang kalo diliat modelnya sama semua...selain itu merknya juga merk2 yang tersohor semua cing...dari merk cardinal ampe karjono semua ada disini...pokoknya yg g pernah mimpi punya barang branded maharani dari butik yang bandrolnya suka kelebihan nolnya gitu...bisa kamu dapetin disini... barangnya juga aneh2 unik2...edan pokoknamah lah



masalah harga?ga bisa dibilang murah juga sih...itu semua tergantung dari kehebatan kamu dalam bertransaksi.. makin tinggi sense of nawar kamu, makin sadis kamu nawar, makin tebel muka kamu..maka harga yang bisa kamu dapet makin oke lah... dan bagi kalian2 yg ngerasa g bisa nawar dan rada gampang dibegoin..mending jangan datang kesini sendirian... coz...bisa2 kamu di begoin ama mas2 yg jualnya ...soalnya si penjualnya kalo ngasih harga suka ga kira2....makannya..disini diperlukan keterampilan khusus dalam tawar menawar...




hmm...buat sedikit gambaran...ini ada sepotong artikel tentang berburu jaket di cimol

Jika anda ingin mencari jaket untuk menghangatkan badan di tengah cuaca Bandung yang kurang bersahabat beberapa hari terakhir ini, coba saja datang ke Cimol Gede Bage, Jalan Soekarno Hatta. Di sana anda bisa mendapatkan jaket dengan harga yang murah dari mulai Rp 15 ribu.

Untuk kualitas, silahkan buktikan sendiri. Karena meskipun barang seken, salah seorang pedagang khusus jaket, Tata (38) mengatakan Cimol menjadi salah satu tujuan untuk mencari jaket murah yang berkualitas. Jaket-jaket ini antara lain berasal dari Jepang dan Korea dengan berbagai merek.

Menurut Tata, penjualan jaket memiliki tren berbeda setiap tahunnya. Saat ini orang-orang lebih mencari jaket seken dari Jepang. Karena prosentase layak pakai jaket seken Jepang lebih besar daripada jaket Korea. "Untuk jaket Jepang biasanya masih layak pakai 50 persen tapi untuk jaket dari Korea di bawah 50 persen," tutur Tata yang sudah berjualan jaket di Cimol Gede Bage selama 4 tahun ini.

Tapi tidak semua jaket yang ada dalam satu bal (kumpulan pakaian atau jaket seberat 100 kilogram) adalah jaket seken. Sekitar 10 persen diantaranya adalah jaket-jaket baru dengan kondisi 95 persen masih bagus. Tata menjual jaket-jaketnya dari Rp 15 ribu sampai Rp 300 ribuan. termasuk jaket-jaket yang sering dicari oleh anggota pecinta alam yang harganya Rp 100 ribuan.

"Para pembeli tahu jaket dengan bahan berkualitas," ujarnya.

Pembeli jaket sendiri bisa dibilang fluktuatif. Ramainya pembeli juga tergantung dari jenis jaket yang tersedia, apakah menarik pembeli atau tidak. Datangnya musim penghujan pun tidak menjadi jaminan kalau pembeli mencari jaket-jaket tebal khusus musim hujan.

"Sekarang banyak orang yang mencari jaket yang aman baik untuk hujan maupun untuk panas," tutur Tata. Sebab, kata Tata, untuk cuaca Bandung orang-orang banyak yang mencari jaket yang bisa digunakan untuk segala suasana.

Seperti halnya Doni (25) yang datang ke Cimol Gede Bage hanya untuk membeli jaket. Selain harganya murah menurut Doni di Cimol juga banyak pilihan.

"Yang di toko harganya mahal-mahal. Mendingan di sini lebih murah dan banyak pilihan," tutur Doni sambil memilih-milih jaket. Doni mengaku meski musim hujan, jaket yang dia cari bukanlah jaket-jaket tebal tapi jaket yang bisa membuat nyaman.

Para pembeli yang datang ke pasar ini terdiri dari berbagai macam kalangan seperti pelajar, orang tua, dan umumnya mahasiswa serta para pendatang dari luar kota yang telah mendengar tentang Gedebage. Mereka yang datang umumnya tertarik karena barang-barang yang dijual di pasar barang bekas Gedebage sangat unik, tidak lazim, dan jarang ditemukan di toko-toko biasa. Mereka juga senang dengan harga barang yang ditawarkan karena relatif murah. Mereka dapat bergaya dengan pakaian Gedebage tanpa harus ketahuan bahwa barang yang mereka gunakan berasal dari Gedebage karena barang-barangnya umumnya relatif masih sangat bagus dan terlihat baru apabila dicuci kembali. Evan, mahasiswa FIKOM UNPAD berpendapat bahwa dia lebih tertarik menggunakan barang bekas Gedebage dibandingkan barang baru yang ada di toko karena harga barang bekas Gedebage jauh lebih murah dan barang-barang Gedebage juga unik. Hal tersebut didukung oleh salah seorang pedagang yang bernama Miko. Menurutnya daya tarik Gedebage terletak pada barang-barang bekasnya. Barang-barang yang dijual di Gedebage umumnya unik, menarik, kualitas tidak kalah dibandingkan dengan barang baru di toko, dan juga harganya relatif murah. Dan katanya lagi pengunjung yang umum kesini juga kebanyakan mahasiswa dan pelajar karena mungkin harga barang-barang disini pas sekali dengan kondisi keuangan mereka. Dia juga mengatakan bahwa keuntungannya dari berjualan pakaian bekas dapat menutupi biaya menyewa kios tiap bulan.

Pasar ini juga sangat ramai dikunjungi oleh para pembeli apabila hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu, serta hari Raya seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Ibu Tarigan, salah seorang penjual pakaian bekas di Gedebage mengatakan bahwa omset dagangannya yang sehari-hari tidak menentu akan naik apabila sedang hari libur karena banyak pengunjung yang datang dan waktu tersebut digunakannya untuk mengadakan discount besar-besaran sehingga banyak pengunjung yang akan membeli di kiosnya. Katanya, jika hari libur, pengunjung yang datang kebanyakan adalah para mahasiswa dan orang-orang dari luar kota jadi dia menurunkan harga. Dan menurutnya tidaklah benar pendapat yang mengatakan apabila pada hari libur harga barang bekas di Gedebage menjadi mahal. Ia juga mengatakan bahwa para pembeli datang karena mereka tahu daya tarik Gedebage ialah bahwa barang-barang disini memiliki kualitas yang bagus dan harganya relatif murah.

Jangan heran apabila Anda pada hari libur datang ke kios toko barang bekas Gedebage, Anda akan mendengar kegaduhan dari para pedagang yang berteriak bersahut-sahutan untuk mempromosikan barang dagangannya.



Hilman, salah seorang mahasiswa yang “rajin” ke Gedebage untuk membeli pakaian bekas mengatakanbahwa bila kita mau ke Gedebage, lebih baik hari Senin sampai Jum’at. Dan kalau mau barang-barang yang baru dibuka dari karung, lebih baik datang hari Kamis karena biasanya hari Kamis itu barang-barang baru sampai dan dibuka dari karung. Hal tersebut disanggah oleh salah seorang penjual pakaian bekas yang mengatakan bahwa karung barang datangnya tidak tentu. Bisa tiga hari sekali dan bisa satu minggu sekali. Bila barang akan datang, biasanya para pedagang membanting harga untuk barang yang lama. Katanya lagi, sweater yang biasa harganya berkisar dari 15.000-40.000 rupiah per potong bisa menjadi seharga 5.000-15.000 rupiah per potongnya. Kaos yang biasanya seharga 10.000-30.000 rupiah per potongnya dapat turun menjadi 5.000-10.000 per potongnya tergantung masih bagus atau tidak barangnya. Harga bervariasi tergantung barangnya.

Para pembeli yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa biasanya datang untuk membeli pakaian seperti baju, celana, sweater serta aksesoris yang sedang tren demi memenuhi tuntutan sebagai anak muda yang gaul dan modis. Sedangkan para pembeli dari kalangan orang tua umumnya membeli keperluan rumah tangga seperti perabot, alat elektronik, seprai, bed cover dan pakaian anak.

Jadi, jangan menganggap barang bekas merupakan benda yang sangat hina dan tidak layak untuk digunakan. Pendapat Anda akan berubah bila Anda datang ke Pasar Induk Gedebage untuk berbelanja barang bekas. Sebab saat ini, berbelanja barang bekas merupakan tren baru berbelanja. http://bandung.detik..com/

Agan (bro & sis) ane juga sering nih kemari hunting baju2 unik, biasanya banyak banget baju2 vintage gt sis buat kita2 kondisi barang 80% an lah tapi tetep OK koq
Tas2 branded juga banyak banget loh sis, baru 2 mingguan gt ane beli tas di sono. mayan murah harga nya di banding beli baru (ya iya lah hehe), kalo beli baru bisa 500ribuan ke atas sis nah kalo di sini bisa setengah harga dari harga baru sis bahkan murah gila ( tapi kadang ada yg pasang harga "ga masuk akal" )
ini tas nya :



Tapi yg ane ga suka dari Mall yang satu ini tempat nya agak jorok sis, apalagi musim ujan gini beuh becek deh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]